Kamis, 05 November 2009

“ maafkan aku, Luna … “

Tetes hujan kian nampak stomatanya
semilir kurasa makin nyata
bebatang, reranting, dedaunan
tersenyum manja
sehabis basah, ditingkap cahaya
….. Luna

Oh, Luna …
kau nampak cantik hari ini
rautmu bundar, nguning …

Kudengar riuh pedagang jalanan
hiruk-pikuk kendaraan
hanya terpampang rautmu telanjang
dibalik senyum terlihat keadaan

Luna …
kali pertama kusebut lain namamu
tubuhku mematung mengenal dirimu
kau rayu aku, selalu
tapi, …..

Maaf Luna …
kau, korban inspirasiku
seutuhnya-semalaman



cOot’zZ
0501109 21:24

0 comments:

Posting Komentar