Jumat, 29 Mei 2009

“ yan9 terTing9aL “

0 comments

Penguasa malam datang
Komplotannya pun mulai membangkang
Bola mataku melayang
Tubuhku mematung
Sepi…
Tercengang
Satu kali…
Hanya Satu
Walaupun langit memudar
Namun gerak-gerik bayangannya masih terasa hangat
Proses penyinaran yang sempurna
Membaur menjadi satu

Satu yang masih tertinggal

Walau tak kuasa tuk meraih
Walau bisa hanya memandang
Kan selalu kusimpan
Juga kujaga
Karena kuyakin kaulah !
Si pencuri atas hilangnya
Satu tulang rusukku…

By : si rambut keset

_diA per9i dAn mEnghiLan9_

0 comments



Tersudutku oleh keadaan
Kaki tangan mengikat erat
Tercekik suasana kamar
Petir menyambar
Seketika tubuhku mematung
Tak seorganpun yang gerak
Diam, tercengang...
Suasana hening
Hanya nafas gumpalan putih yang menghujam
Seakan aliran darah lelah tuk mengalir

Sendiri, disini...
Tersayat alur cerita
Kuncupnya yang menyemi
Kini gugur sudah... .. .

by : si rambut keset

_pRasasTi_

0 comments

Sunyi senyap kerdip lilin
Melambai-lambai bak perawan mungil
Kutemani di depan rumah keduaku
Rumah kedua tercinta ( dewan kesenian kampus )

Terukir sihuette kecil tak terurai
Membatasi ruang sunyiku

Siapa aku …?!
Kemana prasastiku …?!
Lama sudah kuukir
Tak hirau segala apa

Woi …!!!
Butuh aku diriku dulu
Tersesat alur remajaku

Terbuang …
Terasingkan …

Siapa aku …?!
Dimana prasastiku …?!

Aku bukan apa-apa
Juga tidak punya apa-apa


si rambut keset
290409 20:52
( taman DKK )

“ eNtaH “

0 comments

Entah apa yang akan terjadi di depan mataku ?
Apakah kebahagiaan
Ataukah penderitaan

Entah apa yang akan dipelototi mata lirihku ?
Apakah kejayaan
Ataukah keterpurukan

Kesal aku, sekesalnya
Diam, bingung…
Entah apa yang harus kulakukan
Tak seberkas-pun cahaya yang ada di benak

Yang ada hanyalah beribu – ribu kata…

ENTAH…

By : teKek’zZ

Kamis, 28 Mei 2009

_mEntaRi pa9i_

0 comments

Jika nanti dia telah pergi

Membaur lagi dengan

mentari pagi

Menuai fatamorgana kehidupan

Di atas rezim-rezim kemunafikan

Dan jika nanti batang rusukku

telah sunyi

Melampaui batas hari-hari sepi

tanpa lagi rasa ngeri

Aku hanyalah buih di lautan

terombang-ambing tak bernyawa

yang hancurnya sampai karatan

Aku tak kan lari

juga tak mampu tuk sembunyi

atau sekedar hanya menanti

dirimu kini …

Mentari pagi …

yang menjauh pergi …



si rambut keset

250209