Rabu, 22 Desember 2010

semasa senja

6 comments

Sesampainya tengah malam
angin mengoyak-ngoyak dedaunan
dingin jadi selapuk kayu

Ini malam tak lagi bertuan
bercinta dengan rembulan pun aku sudah risih

Bukankah aku hidup semasa senja ?
melihat jingga berdebat dengan burung gereja
dan tentu saja tidak lagi mengharap hidup
pada mendung dan hujan

Dan bukankah aku ini hidup di masa senja ?
sembari berpulang – berlalu
mendongak bersama burung hantu
bukan berguru pada kelelawar


13 november 2010
00 : 26
kosan tegal gede