Sabtu, 05 September 2009

“ rAmadhaN “

1 comments

Gaung, menggaung . . .
Gema, menggema . . .
Sahut-sahutan kau meminta . . .

“ perbEdaaN “

0 comments

Aku . . .
Hanya ingin perbedaan
Yang kelak pasti akan disamakan . . .
Bukan persamaan
Yang kelak akan dibedakan . . .

- cOot’zZ -

“ muKa daLam kacA “

0 comments

Muka dalam kaca
Nampak tersenyum manja
Wajahnya berbunga-bunga
Namun matanya penuh rahasia

Muka dalam kaca
Kini tersenyum manja
Dengan foto ditangan kanannya

Muka dalam kaca
Masih tersenyum manja
Dibuat edan oleh wanitanya
Yang nian cantik jelita

Muka dalam kaca
Terus saja tersenyum manja
Tambah edan hilang wanitanya
Mulutnya sampai menganga

Muka dalam kaca
Kini tersenyum gila
Tak lagi berbuna-bunga
Yang masih edan pada wanitanya

Muka dalam kaca
Masih tersenyum gila
Ini muka penuh luka
Ini muka penuh tanda tanya
Ini muka nampak rata

Muka dalam kaca
Milik siapa sebenarnya ???

“ Lelaki tUa “

0 comments

Lelaki tua . . .
Tak kuasa sungguh ku melihatmu
Duduk bersimpuh rasa diatas roda tiga
Luka, duka, bahagia
Kau pukul rata semua
Pengeras suara ditangan kiri
Tangan kanan terus menganga

Lelaki tua . . .
Berkacamata
Menanti hidup di pinggir jalan
Berdendang diatas roda tiga

Lelaki tua, oh... lelaki tua
Malang nian kau rasa
Luka, duka, bahagia kau pukul rata semua
Melihat duniapun kau tak bisa . . .

Lelaki tua . . .
Tanganmu meraba-raba
Setiap tangan berbahagia

“ Doa “

0 comments

Bismillahirrahmanirrahim . . .

Ya Allah, ya Tuhanku
Pencipta atas hal segala apa
Pemilik atas segala Maha

Aku bertanya . . .
Apakah buku ini harus
Hidup oleh pena ini ???
Apakah puisi ini harus
Meletup oleh pena ini ???

Jika iya . . .
Hidupkanlah buku ini
Suburkanlah puisi ini
Dan jika tidak . . .
Mampus !!! aku bingung tak perduli
Hapuslah puisi ini
Tak perduli cerita berlalu sepi

Aku bertanya . . .
Jawablah !!!

Ya Allah, ya Tuhanku
Pencipta atas hal segala apa
Pemilik atas segala Maha

Berikanlah pendangan pada mataku . . .
Amien . . .

Alhamdulillahirabbil Alamin . . .

Jumat, 04 September 2009

“ seLingkuH “

0 comments

Kala mentari mencekik
Begundal-begundal kecil memekik
Kegirangan, mengitari tubuhku
Dan kemudian . . .
Api menyulut, terus
Tak bosan-bosan

Kali ini mereka datang
Berkomplotan
Mengitari, mengelilingi tubuhku

Tak kuasa ku rasa . . .
Terperangkap dalam pertarungan nafsu

Kali ini aku kalah
Kalah !!! aku . . .

Wahai Penciptaku . . .
Maaf, maafkan aku
Selingkuh dari pandangmu
Seharian . . .