ck . . ck . . ck . . ck . . ck . .
ck . . ck . . ck . . ck . .ck . .
ck . . ck . . ck . . ck . . ck . .
ck . . ck . . ck . . ck . . ck . .
ck . . ck . . ck . . ck . .ck . .
kc . . kc . . kc . . kc . . kc . .
kc . . kc . . kc . . kc . . kc . .
kc . . kc . . kc . . kc . . kc . .
kc . . kc . . kc . . kc . . kc . .
kc . . kc . . kc . . kc . . kc . .
ck . . ck . . ck . . ck . . ck . .
ck . . ck . . ck . . ck . .ck . .
ck . . ck . . ck . . ck . . ck . .
ck . . ck . . ck . . ck . . ck . .
ck . . ck . . ck . . ck . .ck . .
kc . . kc . . kc . . kc . . kc . .
kc . . kc . . kc . . kc . . kc . .
kc . . kc . . kc . . kc . . kc . .
kc . . kc . . kc . . kc . . kc . .
kc . . kc . . kc . . kc . . kc . .
Jumat, 23 Oktober 2009
“ ck . . kc . . ck . . kc . . “
“ kisah perjalanan “
Andai mataku bisa kutukar dengan mulutmu
Akan kubaca sajakmu
Dalam hati tanpa melihatnya
Bertulis semua tentang kehidupanmu
Ini hidup terlalu sepi
Aku ingin kembali ke jalanan
Melihat setiap dinamika kehidupan
Merasakan setiap perbedaan perjalanan
Berbenah dalam retakan perjalanan
Kupandang langit dengan mata telanjang
Berharap malam berkabar terang
Seakan tak ada nafas yang terkembang
Ini bukan hidup seorang pribadi
Hanya memandang animo masyarakat sekitar
Karena aku tak mau bertingkah
Terlalu lama bersandiwara dalam naskah orang lain
Aku . . . tak mau
" pekan pagi "
Cok…cok…cok…
Juancoooook…
Ini pekan sulit dihubungi
Penaku macet pagi-pagi
Ini pekan ingin kumaki-maki
Cok…cok...cok…
Juancoooook…
Jumat, 02 Oktober 2009
“ tubuH ti9a buLan yan9 lalu “
Kulihat pagi kini jadi malam
sehari malam terkapar
ditingkap suasana kamar
Disini, hanya ada aku
berdebat dengan pena tentang wanitaku
setelah cermin kamar melototiku
mengingatkanku alur tiga bulan yang lalu
Kubuka lagi jurnal hari-hariku dengan dia
saat aku terlena bersama tubuh tiga bulan yang lalu
ketika cinta benar-benar berkata
tiga bulan yang lalu, memang benar adanya
Tiga bulan yang lalu
terakhir ku bersamamu
saat ku cium bibirmu
saat terakhir ku kecup keningmu
malam di pinggir sawah antirogo
Sudahlah!!!
sekarang sudah ganjil setahun lampau
digerogoti sembilan bulan dengan tubuh yang lalu
kini akhirnya jadi tubuh tiga bulan yang lalu
Biar borok hidup di kulitku
biar malam menghujam tubuhku
kelam lalu melumuri nadiku
aku ingin hidup bersama tubuh tiga bulan yang lalu
190909 10:30
Sekret
- cOot’zZ -
“ kebahagiaan “
Hanyalah kata yang menyingkap dunia
Tak terasa hari mulai berjalan
Dibalik alur tercipta kehidupan
Yang kemudian terukir jauh dipandang
Aku tak tahu-menahu kebahagiaan
Segala macam antah-berantah kehidupan
Segala arti remeh-temeh persaudaraan
Aku. . . tak tahu
Sebuah kata yang kini mulai membahana
Disana ada yang hilang
Persaudaraan, persahabatan, dan cinta
Kini hanyalah sebuah artikel membudaya
Kebahagiaan . . .
Apalah itu . . .
Sebuah paham pendahuluan kesengsaraan
Aku . . . tak tahu
Kebahagiaan, oh kebahagiaan
Kau bersahaja dimana-mana
Kepada siapa saja
Tapi tidak dengan aku . . .
Aku tetaplah yang dulu
Ingin tetap hidup bersama tubuh tiga bulan yang lalu
Karena masa lampauku adalah
Luka yang dibalut bahagia
“ taKbir “
Kulantunkan sajak-sajakMu
Sajak akan diriMu
Bertuliskan semua keindahan
Dibalik silhuette kebahagiaan
Teruslah katakan !!!
Takbir . . .
Kau milikku, malam ini