Gerhana matahari yang tak
Sempat kusapa pagi tadi ,
Dia –sang dewi malam- memburamkan lelangit ,
Melumat sadis namun begitu manis
Dispersi warnanya, buyar . . .
Aku yakin dia membiusku
Sampai mataku terlambat membukanya
Meninggalkan. Suram yang kau
Tebarkan. Ilalang yang kian
Mengambang. Seharian
Apa bosan kau begadang ,
Bermalam-malam ?
Aku tak tahu lagi
Tak mengapa kau kembali
Hari 37 kau pergi
Melilitkan. Tak tahu lagi
Apa yang kan ku tulis ini
Setelah penaku mati
Ray0n ek0nomi
220709 16:30
Ma masku, g ngrti wez, swuempuak
Selasa, 28 Juli 2009
“ san9 deWi “
at
14.48
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar