Senin, 22 Maret 2010

“ seorang pecundang “

Sebuah kisah tengah menengadah
tak mau menghadap kebawahnya
sembilan bukan yang lalu
sakit yang kunikmati, selalu
kini mulai pahit, terasa

Aku ingin terus menulis
menjadi baris dari tiap baitmu

Ini raga seorang pecundang
ketika sajak-sajakku
hilangm pergi, ataukah tercuri ?

Ini hidup seorang pecundang
diinjak-injak tak bisa melawan
dicampakkan jiga diacuhkan
sungguh, tak begitu menyenangkan

Andai delapan pedang mata angin
hendak menghunus mataku
aku mau empat pedang menancap pada hatiku
dan sisanya menghunus jantungku
agar aku masih bisa melihat
dinamika kehidupan, masih sama

Ketika lingkungan di sekitar tak peduli
selalu terjebak animo masyarakat sekitar
memang, terjebak pada hidup yang terencana

Aku ingin tetap menengadah
berharap pada sajak-sajakku, sajak lamaku
kutunggu, dan kupungut serta

Inilah hidup seorang pecundang
ingin tetap menengadah sajak lamanya


( 020310 ; 03:05 )
Kamare langgeng

2 comments:

Anonim mengatakan...

"Pria Keset"

heh keset
aduse bleduk keset
mangane serabut keset
raine gak keset-keset

Sekian

Pengirim:
Jogja Service Center

outbound training malang mengatakan...

salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
Hargailah hari kemarin,mimpikanlah hari esok, tetapi hiduplah untuk hari ini.,
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

Posting Komentar