Jumat, 23 Oktober 2009

“ kisah perjalanan “

Andai mataku bisa kutukar dengan mulutmu
Akan kubaca sajakmu
Dalam hati tanpa melihatnya
Bertulis semua tentang kehidupanmu

Ini hidup terlalu sepi
Aku ingin kembali ke jalanan
Melihat setiap dinamika kehidupan
Merasakan setiap perbedaan perjalanan

Berbenah dalam retakan perjalanan
Kupandang langit dengan mata telanjang
Berharap malam berkabar terang
Seakan tak ada nafas yang terkembang

Ini bukan hidup seorang pribadi
Hanya memandang animo masyarakat sekitar
Karena aku tak mau bertingkah
Terlalu lama bersandiwara dalam naskah orang lain
Aku . . . tak mau

1 comments:

Anonim mengatakan...

hidup hanya memandang animo masyarakat?
memang itulah kebanyakan arti hidup saat ini...
janganlah menurut pada hidup saat ini...karena hidup bukanlah mimpi, bukan pula ilusi, karena hidup TAK HARUS seperti ini...

Posting Komentar